Home >> >>
SBY: Saya Tidak Pernah Obral Janji
Rabu , 07 May 2014, 13:07 WIB
Pasangan Capres Cawapres 2014

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan saran kepada para calon presiden (capres) yang masih mencari calon wakil presiden (cawapres) yang diusung dalam pilpres mendatang. Ia meminta agar mereka tidak gegabah.

Hal ini diungkapkannya dalam kanal yang diunggah ke Youtube dengan judul Sikap SBY atas Janji-Janji Kampanye Para Capres. Dalam rekaman yang berlangsung sekitar 20 menit itu, SBY memaparkan pengalamannya dulu ketika menjadi capres dan sedang mencari cawapres di 2004 dan 2009.

“Dulu, saya tidak gegabah dalam memilih cawapres,” katanya. Ia menegaskan tidak obral janji kepada siapapun untuk dijadikan cawapresnya di 2004 dan 2009.

Menurutnya, posisi wapres sangatlah penting dan bukanlah ban serep. Karena itu, pemilihannya pun harus dilakukan secara hati-hati dan serius. Dulu, lanjutnya, ia meminta bantuan lembaga survei untuk mencari sosok yang paling baik mendampinginya.

Bukan hanya tingkat elektabilitasnya tetapi juga kemampuannya untuk menjadi cawapres. Ia mengakui pencarian itu tak banyak diketahui orang tetapi ketika hasil sudah diperoleh ia menetapkan hati dan memutuskan Jusuf Kalla dan Boediono menjadi pendampingnya di dua periode pemerintahan.

“Saya tidak pernah obral janji. Berdosa itu mempermainkan orang. Bahkan saya meminta lembaga survey untuk mencari mana yang paling baik,” katanya. Hal yang hampir sama juga berlaku untuk penentuan koalisi. Yang terpenting baginya adalah kesamaan platform.

Ia mengatakan selalu menyampaikan visi, platform, solusi, dan policy-nya kepada parpol lain. Jika mereka berminat dan merasa platform tersebut cocok, maka koalisi bisa terbentuk.

“Sejak awal, koalisi itu harus benar. Harapan saya pengalaman sederhana ini bisa juga ditimba oleh para capres. Sekali lagi cawapres itu penting, koalisi juga penting agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Redaktur : Taufik Rachman
Reporter : esthi maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar