Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Jakarta, Selasa (29/4). (Republika/Aditya Pradana Putra )
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Satkar Ulama Partai Golkar Ali Yahya optimistis Partai Golkar akan tetap berada di pemerintahan setelah Pemilu Presiden 2014.
"Partai Golkar yang berada di posisi kedua pada Pemilu Legislatif 2014, dengan membangun koalisi seharusnya bisa memenangkan pemilu presiden," kata Ali Yahya pada diskusi "Dilema Capres Jelang Pemilu Presiden 2014" di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, meskipun berada di peringkat kedua, tapi Partai Golkar menyadari perolehan suaranya hanya sekitar 14,5 persen, jauh di bawah target 30 persen.
Karena itu, kata dia, melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas) agendanya akan mengevaluasi kinerja partai dan memperbaiki kesalahan.
"Jika kesalahannya ada di mesin partai maka akan dicari solusinya. Jika elektabilitas capresnya sulit meningkat juga akan dicari solusinya," katanya.
Menurut dia, pada rapimnas mendatang apakah Partai Golkar akan tetap mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden atau berubah sebagai calon wakil presiden.
Ia menambahkan, aspirasi yang akan berkembang bisa saja memunculkan nama-nama lain sebagai capres atau cawapres alternatif."Hal ini akan diputuskan dalam forum rapimnas," katanya.
Ali Yahya menambahkan, Partai Golkar juga sudah membuat cetak biru pembangunan Indonesia hingga hingga 2045.
Jika Partai Golkar berada di pemerintahan, maka cetak biru pembangunan Indonesia itu sebagai master plan pembangunan secara komprehensif akan diterapkan.
Menurut Ali, Partai Golkar saat ini berkomunikasi intensif dengan Partai Gerindra untuk membangun koalisi.
"Saya optimis koalisi besar Partai Gerindra akan memenangkan pemilu legislatif," katanya.
Ali Yahya poros koalisi PDI Perjuangan tidak membuka peluang kepada Partai Golkar secara organisasi untuk berkoalisi.
Namun, nama tokoh yang disebut-sebut akan mendampingi calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo, yakni Jusuf Kalla, adalah tokoh Partai Golkar.
Nama Jusuf Kalla, kata dia, juga merupakan salah satu rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Partai Golkar sebagai calon wakil presiden.
"Kalaupun poros koalisi PDI Perjuangan yang memenangkan pemilu presiden, maka kader Partai Golkar akan berada di pemerintahan," katanya.