REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ilmu Politik dari Universitas Nasional (UNAS) Firdaus Syam mengatakan apabila Aburizal Bakrie (ARB) turun tingkat dari calon presiden menjadi calon wakil presiden akan menjatuhkan kredibilitas partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Kalau Pak Ical jadi Capres Menurut saya itu anomali Politik, keanehan, dalam medan pertempuran dia memposisikan sebagai Capres, lalu turun," ujar Firdaus Syam usai diskusi "Dilema Capres Jelang Pilpres" di Jakarta, Kamis (8/5).
Menurut dia, kalau hal tersebut sampai terjadi yaitu ARB dari capres menjadi cawapres, maka kredibilitas Golkar akan jatuh dan kepercayaan konstituen akan sangat negatif kepada partai. "Untuk jawab itu Golkar harus mengajukan tokoh muda yang memberikan harapan, tentu dia mempunyai elektabilitas yang bagus, akseptabilitas yang bagus," ujar dia.
Di antara tokoh yang lain, hasil survei menjawab, Priyo Budi Santoso mempunyai elektabilitas yang paling tinggi. "Priyo juga dalam pemerintahan sudah teruji, dia juga bisa bekerja sama dengan yang lain, dia mempunyai potensi, kalau dia mau dijadikan Cawapres, kalau ARB jadi cawapres ya anomali politik," kata dia.
Sebelumnya beberapa waktu lalu dalam pertemuan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang. Ical demikian ia biasa dipanggil mengatakan mau nomor satu atau nomor dua tidak menjadi masalah karena yang penting itu terbaik untuk bangsa Indonesia.