Home >> >>
Satu Pekan Lagi, PD Tentukan Sikap Koalisi
Sabtu , 10 May 2014, 12:16 WIB
Andi Nurpati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pascarekapitulasi suara nasional Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), perwakilan Partai Demokrat, Andi Nurpatti, menawarkan peluang lahirnya koalisi besar bersama Partai Demokrat (PD), dan sikap koalisi PD dalam satu minggu ke depan.

"PD berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang masih mempercayai kami. Kepercayaan itu terlihat dari perolehan suara nasional PD yang mencapai 10,19 persen suara, jadi masih tinggi," tutur Nurpatti di Gedung KPU, Sabtu dini hari (10/5).

Dengan perolehan suara ini, ujar Nurpatti, PD membuka peluang koalisi besar kepada seluruh partai politik (parpol) yang ada. Apalagi suara riil PD ternyata satu persen diatas suara versi quick count yang angkanya 9,6 persen.

Sekitar satu pekan lagi, papar Nurpatti, PD akan menentukan sikap dengan partai politik mana berkoalisi untuk menghadapi pemilihan umum (pemilu) presiden 2014.

PD, lanjut Nurpatti, mengucapakn selamat kepada semua partai politik (parpol) yang mengikuti kontestasi demokrasi dalam pemilu legislatif 2014 ini. 

Apresiasi luar biasa, terang Nurpatti, PD berikan kepada seluruh penyelenggara pemilu. Yakni,KPU, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) serta rekan-rekan media yang ikut membantu menyebarluaskan berita tentang pemilu.

PD, jelas Nurpatti, juga menawarkan koalisi terhadap dua partai politik yang tidak lolos "parliamentary treshold," yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

"Kami terbuka berkoalisi dengan PBB dan PKPI dalam pemilu presiden nanti. Begitu pula kepada parpol-parpol lainnya, terutama yang pernah terlibat dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) bersama PD," papar Nurpatti.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Muhammad Ibrahim Hamdani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar