REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mengaku butuh waktu dua pekan bagi dia untuk menulis sebuah opini yang akhirnya dimuat oleh sebuah koran nasional. Menurut Jokowi, selain dia, tim dari partainya juga ikut terlibat dalam penyusunan artikel tersebut.
Pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, proses pembuatan opini dimulai dengan berdiskusi dengan tim mengenai pemikiran utama yang ingin disampaikan pada masyarakat. Setelah itu, barulah gagasan tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan.
"Kita bicarakan dengan tim. Saya tulis, cek lagi, bicarakan lagi, tulis lagi. Kemudian jadi produk tulisan," ucap Jokowi, Ahad (11/5).
Menurut Jokowi, tujuannya menulis di koran untuk mengetahui seperti apa respon masyarakat. Termasuk, respon dari media yang memuat tulisannya. Ke depan, mantan wali kota Solo ini mengatakan, ia akan kembali menulis opini serupa untuk memperkenalkan visi-misinya yang lain.
Sebuah koran nasional memuat artikel berjudul Revolusi Mental yang ditulis oleh Jokowi. Tulisan tersebut muncul di kolom Opini dalam koran yang terbit untuk edisi Sabtu (10/5) tersebut. Revolusi mental merupakan salah satu visi-misi Jokowi yang pernah dia sampaikan di televisi. Hanya, dia memang belum pernah merinci apa yang dimaksud dengan revolusi mental tersebut.