Home >> >>
Koalisi PKB-PDIP Dinilai Ciptakan Kemandirian
Ahad , 11 May 2014, 11:46 WIB
Republika/Yasin Habibi
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan menegaskan koalisi partainya dengan PDI Perjuangan dalam pemilu presiden mendatang untuk mengangkat rakyat kecil dan menciptakan kemandirian bangsa.

"Tujuan utama dari koalisi ini adalah untuk kemandirian bangsa serta mengangkat harkat, martabat, dan kesejahteraan rakyat kecil," kata Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Ahad (11/5).

Ia melanjutkan, bersatunya PKB dengan PDIP merupakan cita-cita sejarah yang sudah dirintis mulai dari Kyai Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlatul Ulama) dengan Bung Karno, lalu diteruskan oleh Gus Dur dan Megawati.

"Dan sekarang oleh kepemimpinan Cak Imin (Muhaimin Iskandar). Bersatunya PKB dan PDIP adalah untuk kemaslahatan kaum marginal Nahdliyin dan Marhaen," tegas Daniel Johan yang juga Korwil PKB Kalbar.

Ia menjelaskan, PKB dan PDIP sepakat membangun kerja sama dalam kebersamaan yang bersifat jangka panjang.

"Jadi bukan sekedar koalisi. PKB dan PDIP akan membahas secara bersama dengan semangat musyawarah apa yang terbaik untuk bangsa ini," katanya.

Selain itu, akan dirumuskan secara bersama membangun bangsa ke depan tanpa melihat lagi ini PKB maupun PDIP.

"Sehingga bila wapres dan kabinet sudah terbentuk, tidak ada lagi ini menterinya PKB atau PDIP, tetapi menyatu menjadi kabinetnya di bawah pemerintahan presiden terpilih," kata Daniel Johan.

PKB ingin agar pemerintahan ke depan berjalan efektif dan kuat dalam mewujudkan seluruh program kerjanya.

Ia menambahkan, ada beberapa hal yang PKB anggap penting untuk segera diwujudkan yakni birokrasi yang bersih dan efektif, kemandirian di bidang pangan, energi, dan industri.

"Serta bagaimana kita mengangkat martabat dan kesejahteraan rakyat, khususnya kaum marginal," ujar dia.

Ia menegaskan, kondisi itu yang membuat PKB bergabung dengan PDIP karena memiliki dasar ideologi, cita-cita, dan tujuan kebangsaan yang sama.

"Selain itu kami melihat Jokowi menawarkan model kepemimpinan egaliter, yang tidak berjarak dengan rakyat," ujar Daniel Johan.

Menurut dia, sikap tersebut sangat dibutuhkan dalam pembangunan dan menjadi syarat utama perubahan.

"Kita membutuhkan partisipasi rakyat yang bisa muncul kalau tidak ada jarak lagi antara pemimpin dengan rakyatnya. Itulah yang membuat kami memilih Jokowi sebagai capresnya PKB," jelas Daniel Johan yang terpilih sebagai anggota DPR RI mewakili Kalbar.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar secara resmi menyatakan PKB bergabung bersama PDIP dalam mengusung Joko Widodo sebagai capres.

Keputusan ini disampaikan Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar di Pesantren Tarbiuatunnasyiiin, Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (10/5).

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar