REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketum PPP, Lukman Hakim Syaifuddin, menolak pinangan capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Ia mengaku belum pantas mengemban amanah sebagai cawapres.
Pernyataan ini diungkapkan Lukman menanggapi munculnya kabar bahwa Ical sudah melobi PPP untuk berkoalisi dengan menawarkan posisi cawapres untuk PPP. Figur yang disebut diinginkan Ical adalah Lukman Hakim Syaifuddin.
"Saya menilai bukanlah pribadi yang tepat untuk mengemban amanah dan tanggungjawab tersebut," jelasnya, di Jakarta, Ahad (11/5). Menurutnya, menjadi orang nomor dua di negeri ini adalah amanah yang begitu luar biasa. Pengembannya adalah mereka yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tertentu.
Namun demikian, pihaknya mengapresiasi pihak-pihak yang mengusulkan dirinya sebagai cawapres. Dengan segala hormat, jelasnya, harus jujur menyatakan bahwa jabatan itu untuk saat ini bukanlah posisi yang layak dan pantas untuk didudukinya.
Capres Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical, ingin tetap maju dalam pertarungan pilpres tahun ini. Sayangnya, belum ada parpol di luar Golkar yang secara resmi mendukung pencapresannya.
Bahkan keinginan duel Prabowo-Ical pun ternyata hanya wacana saja. Gerindra melalui anggota Dewan Pembina, Hasjim Djojohadikusumo, menyatakan Prabowo tidak disandingkan dengan Ical. Hal ini kemudian membuat Golkar mulai melirik kandidat lain untuk diduetkan dengan Ical.