REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal meminta agar stasiun televisi (TV) menayangkan program program yang lebih mendidik kepada masyarakat.
Menurut Dino, stasiun TV seharusnya tidak hanya melihat media televisi sebagai sebuah industri yang mengejar rating sehingga abai dalam menjalankan tanggung jawab dan fungsinya untuk memberikan edukasi.
Ia menjelaskan, saat ini banyak program program TV yang justeru mematikan kreatifitas dan nalar masyarakat dengan tayangan gosip, tahayul, dan infotainment. "Semakin banyak acara televisi yang membunuh sel sel otak," tuturnya, dalam siaran persnya yang diterima ROL, Ahad (11/5).
Menurut Dino, tayangan gosip, tahayul, dan infotainment ibarat candu yang berpotensi membunuh kreatifitas dan nalar masyarakat. "Masyarakat tidak menyadari sedang dicekoki tayangan tayangan yang tidak mendidik. Ini akan membuat kreatifitas masyarakat semakin tumpul. Padahal, tantangan global memaksa kita untuk semakin kreatif," katanya.
Ia juga menyarankan agar waktu waktu dimana anak menonton televisi diisi dengan program anak yang bersifat mendidik dan merangsang kemampuan berpikir anak. Menurut Dino, anak-anak Indonesia menempati urutan teratas di antara negara-negara di ASEAN untuk urusan menonton siaran televisi terlama.
"Menurut penelitian, rata-rata waktu yang dihabiskan anak-anak Indonesia saat menonton siaran televisi mencapai 5 jam dan bahkan lebih untuk setiap harinya. Adapun negara ASEAN lain hanya 2 sampai 3 jam dalam sehari," terangnya.
Dino berharap, peran dan kewenangan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ke depan dapat diperkuat agar bisa memaksa stasiun TV untuk membatasi tayangan tayangan televisi yang berkategori tidak mendidik.