Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melambaikan tangan usai memantau penghitungan cepat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/4).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar akan mengevaluasi pencalonan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) , sebagai calon presiden (capres) Partai Golkar. Pasalnya, perolehan suara Partai Golkar tidak sesuai dengan target awal rapimnas sebelumnya.
Politisi senior Partai Golkar, Yorris Raweyai, menegaskan proses evaluasi Ketum Partai Golkar, ARB, melalui Rapimnas, merupakan hal yang wajar dalam praktek demokrasi. Ia juga menegaskan, hingga saat ini, Partai Golkar masih memegang komitmen politik untuk mencalonkan ARB, sebagai Presiden Republik Indonesia (RI), dalam pemilihan umum presiden (pilpres) 2014 mendatang.
"Dalam proses demokrasi di internal Partai Golkar, evaluasi terhadap ketum melalui rapimnas merupakan hal yang lumrah dan wajar. Rapimnas akan dilaksanakan sebelum 18 Mei, namun tanggal pastinya belum ditentukan," tutur Yorris saat dihubungi Republika, Senin pagi (12/5).
Evaluasi itu, papar Yorris, meliputi perolehan suara partai dalam pemilihan umum legislatif (pilleg) yang tidak sesuai dengan target awal. Namun, sesuai dengan hasil Rapimnas keempat, kelima dan keenam, Partai Golkar masih berkomitmen mencalonkan ARB sebagai calon presiden hingga saat ini.
Partai Golkar, lanjut Yorris, juga memberikan wewenang kepada ketum partai untuk melakukan komunikasi politik dengan seluruh partai politik (parpol) yang ada, termasuk dalam hal berkoalisi menghadapi pilpres 2014 mendatang.
"Hingga saat ini, Partai Golkar terus melakukan lobi-lobi politik terhadap semua parpol yang potensial diajak berkoalisi menghadapi pilpres 2014 mendatang. Tentu proses ini akan dievaluasi juga dalam Rapimnas keenam Partai Golkar, sebelum 18 Mei nanti," pungkas Yorris.