REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen PDIP Achmad Basarah mengatakan, pendamping Jokowi masih belum ditentukan dan terus dibahas oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Dari aspirasi petinggi partai, kata dia, setidaknya muncul enam nama cawapres yang bakal disandingkan dengan Jokowi.
Masih banyaknya kandidat itu sekaligus membantah bahwa cawapres Jokowi sudah terpilih. "Nama cawapres yang muncul dari kalangan internal, ada Puan Maharani. Dari jalangan eksternal, ada Jusuf Kalla, Abraham Samad, Mahfud MD, Ryamizard Ryacudu, dan Rizal Ramli," ujar Basarah di Jakarta, Senin (12/5).
Menurut dia, proses penjaringan nama cawapres merupakan bentuk penyaringan aspirasi yang berkembang di kalangan petinggi partai. Meski begitu, kata dia, penentuannya kembali berpulang pada mekanisme yang berlaku di internal PDIP.
Menurut Basarah, proses penentuan cawapres yang akan mendampingi Jokowi diputuskan Megawati. "Tentu saja Bu Mega mendiskusikannya dengan ketua umum Nasdem dan ketua umum PKB selaku parpol peserta kerjasama di pilpres," kata anggota Komisi III DPR itu.
Dia menyatakan, Jokowi sudah cukup diusung hanya tiga parpol. Ketiganya aadalah PDIP yang meraih 18,9 persen (109 kursi), Nasdem 6,72 persen (35 kursi), dan PKB meraih 9,04 persen (47 kursi).
Sehingga, total suara gabungan tiga parpol itu sebanyak 34,71 persen atau setara 191 kursi parlemen. Dia percaya, parpol pengusung yang mewakili mainstream utama itu bakal menghasilkan keputusan tepat dalam menetapkan sosok tepat yang layak menjadi cawapres.