REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris memprediksi hanya akan ada dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019.
"Kemungkinan besar hanya akan ada dua, yakni pasangan capres Prabowo dengan cawapresnya dan pasangan capres Jokowi dengan cawapresnya," kata peneliti LIPI Syamsuddin Haris dalam diskusi di MPR Jakarta, Senin (12/5).
Diskusi dengan tema "Arah Koalisi Parpol Jelang Pilpres 2014" menghadirkan narasumber Wakil ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, Pakar Politik UIN Bachtiar Effendi dan peneliti LIPI Syamsudin Haris.
Menurut Syamsuddin jika dilihat perkembangan saat ini yang sudah mengerucut adalah koalisi PDI-P, NasDem dan PKB dengan capres Jokowi. Kemudian, Gerindra, PPP dan Hanura dengan capresnya Prabowo.
"Apakah Partai Golkar akan berkoalisi dengan Partai Demokrat, faktornya ngak ada yang mau kalah sebagai cawapresnya," kata Syamsuddin Haris.
Menurut Syamsuddin jika capres Jokowi misalnya memilih Jusuf Kalla maka kemungkinan besar PG akan berkoalisi dengan Prabowo. Syamsuddin mengingatkan PG selalu melakukan politik dua kaki.
"Koalisi akan kuat jika diikat secara publik, terbuka diikat dengan kontrak politik di depan notaris dan diumumkan KPU," katanya.
Syamsuddin juga menegaskan koalisi yang terbaik harus berdasarkan platform politik namun tidak menutup kemungkinan bagi kekuasaan.
Sementara tambah Syamsuddin, PAN juga belum yakin ke Prabowo. Menurut Syamsuddin justru PD yang memiliki posisi sangat sulit.
"PD posisinya sudah sulit, sudah sangat telat. Ini dampak 'one man show', semua menunggu inisiatif SBY, sehingga ketinggalan kereta," katanya.