Home >> >>
Politikus PDIP: JK Sudah Tua, Tak Akan Nyapres
Selasa , 13 May 2014, 18:13 WIB
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bersaksi dalam persidangan kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva K. Sundari lebih mendukung Jusuf Kalla (JK) menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) ketimbang Abraham Samad.

Alasannya, usia JK yang sudah tua sehingga kecil kemungkinan JK akan maju menjadi capres di Pemilu 2019. "Aku pribadi dukung JK karena sudah tua tidak akan nyapres," kata Eva kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (13/5).

Eva mengatakan Samad sebaiknya berfokus menjalankan tugas sebagai ketua KPK. Masih banyak persoalan korupsi yang patut diselesaikan Samad. Ia khawatir menggandeng Samad sebagai cawapres Jokowi akan menimbulkan protes keras dari kalangan anti korupsi.

"Aku nanti dikatain penggembosan KPK (kalau dukung Samad)," ujar Eva.

Kinerja KPK berpotensi tidak optimal apabila Samad menjadi cawapres Jokowi. Pasalnya, kata Eva, dalam waktu dekat wakil ketua KPK, Busyro Muqoddas juga akan memasuki pesiun. Alhasil KPK akan kehilangan dua pucuk pimpinan apabila Samad melompat jadi cawapres Jokowi.

"Busyro akan pensiun, nanti kalau dia jadi cawapres (pimpinan KPK) hilang dua," ujar juru bicara relawan Sekretariat Nasional Jokowi ini.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar