REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya terbuka terhadap siapapun partai politik yang ingin bekerja sama dengan partai berlambang banteng moncong putih itu menghadapi Pilpres 2014.
"Kemarin sudah ada tiga yang deklarasi, kalau masih ada 2-3 yang bergabung lagi, tunggu saja," kata Tjahjo Kumolo kepada wartawan di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/5).
Menurut dia, koalisi yang mau dibangun adalah pemerintahan yang efektif disertai parlemen yang kuat untuk mendukung segala kebijakan yang diambil presiden nantinya.
"Kita nggak ingin seperti 10 tahun ke belakang, ada Setgab begitu besar," ujar dia.
Yang terpenting bagi partainya yaitu dalam proses pengambilan berpolitik dalam pemerintah ataupun DPR harus solid.
"Batasan untuk menjalin kerja sama dengan partai politik tidak ada. Kalau kita mau menambah partai lagi harus optimis untuk menang," ujar dia.
Meskipun demikian hingga saat ini partainya untuk sementara belum berpikir untuk menambah lagi.
Pada Rabu (14/5), PDI Perjuangan dengan Nasdem bersama PKB mendeklarasikan untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
Menurut dia, Joko Widodo adalah orang yang tegar, benar, sabar dan mampu mengemban amanat ini.
"Mandat Jokowi sebagai presiden pertama kami konsultasikan setelah hitung hasil cepat Pileg keluar," ujar dia.
Sementara pada Selasa (13/5) Partai Golongan Karya (Golkar) mendukung pencalonan Joko Widodo sebagai presiden dari PDI Perjuangan dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
"Kita mendukung pencapresan Jokowi dan nanti saya akan berbicara dengan Jokowi dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri lebih lanjut," ujar Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (ARB) di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa.
Terkait pencapresan dirinya, ARB mengatakan kalau presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan Indonesia yang mandiri.
"Yang penting berkali-kali saya tegaskan kalau presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan Indonesia yang mandiri," kata dia.