REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pasar modal Muhammad Ma'ruf menilai sosok Menteri Perindustrian MS Hidayat lebih disukai pasar modal untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi). "Lamanya penetapan cawapres Jokowi membuat pasar sedikit goyang," ujar Ma'ruf di Jakarta, Jumat (16/5).
Sebelumnya, pasar sempat bereaksi positif atas penetapan Jokowi sebagai capres. Namun, pasar kembali wait and see menunggu alotnya penentuan calon pendamping Jokowi.
"Proses yang lama ini harus menghasilkan keputusan yang membuat pelaku pasar bernapas lega. Jika tidak, pasar akan bereaksi sangat negatif," katanya.
Menurut Ma'ruf, jika Jusuf Kalla (JK) tak menjadi cawapres Jokowi, maka PDIP harus segera mencari tokoh pengganti. Tokoh yang setidaknya memiliki kriteria sama seperti JK. Yaitu seorang pengusaha yang sekaligus punya pengalaman di birokrasi atau pemerintahan.
"Saya melihat kriteria itu ada pada sosok MS Hidayat," tambahnya. Ma'ruf, yang juga CEO www.pialang.com, bukan tanpa alasan menyebut nama menteri perindustrian itu.
"Banyak terobosan yang telah dilakukan Pak Hidayat baik saat menjabat Ketua Umum Kadin mau pun menempati posisi menteri perindustrian. Hal ini yang membuat kapabilitas dan pengalaman Pak Hidayat telah teruji dengan baik," terang dia.
Ia menjelaskan, Hidayat memiliki jaringan di kalangan pengusaha, birokrat, dan dukungan Partai Golkar. Sehingga akan mempercepat tingkat popularitas Hidayat.
Ia pun dianggap bisa memaksimalkan momentum saat ini. Seperti ketika JK berhasil memenangkan pilpres bersama SBY pada 2004.
"Saat itu banyak yang meragukan JK. Namun JK bisa membalikkan semua keraguan itu dengan kerja keras dan menunjukkan kemampuan menyelesaikan seabrek persoalan negara dengan cepat dan secara elegan serta memiliki kemampuan mendistribusikan tanggung jawab secara baik kepada timnya. Pak Hidayat bisa memaksimalkan kondisi saat ini."
Ma'ruf menggarisbawahi, jika jadi mendampingi Jokowi, maka harus didukung tim yang solid. Modal ini yang akan mempengaruhi reaksi pasar, apakah cenderung positif atau negatif.
Karena pasar itu sangat rasional. Pertama yang dilihat adalah sosok capresnya. Kemudian baru cawapres yang didukung dengan tim sukses di belakang mereka.