Home >> >>
Merapat ke Gerindra, Ini yang Diminta PKS
Sabtu , 17 May 2014, 09:38 WIB
Ratusan ribu kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadiri kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai saat ini calon presiden (capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto belum menentukan siapa cawapresnya dalam pilpres Juli mendatang. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah memutuskan untuk berkoalisi dengan Gerindra meminta keputusan siapa cawapres Prabowo dimusyawarahkan bersama.

Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, pihaknya menginginkan siapapun yang menjadi cawapres harus melalui pembicaraan dengan semua partai mitra koalisi. Sebab, kata dia, secara etika koalisi penentuan cawapres harus berdasar persetujuan semua partai koalisi yang ada di dalamnya.

"Kalaupun nanti diputuskan Pak Hatta (Rajasa) kami legowo. Itu tergantung Pak Prabowo. Asal semua diajak bicara dan duduk bersama," katanya, Sabtu (17/5).

Menurut Hidayat, PKS tetap mengajukan tiga nama untuk menjadi pendamping Prabowo dalam pilpres mendatang. Tiga nama tersebut yakni pemenang pemira PKS pada November tahun lalu. Ketiganya yakni Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heryawan.

PKS telah memutuskan arah koalisi partainya dalam pemilihan presiden Juli mendatang. Siang ini, Sabtu (17/5) PKS akan mendeklarasikan dukungannya kepada capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Deklarasi rencananya akan dihadiri langsung oleh Prabowo Subianto. Dalam deklarasi juga akan dilakukan penandatanganan kontrak politik oleh Presiden PKS Anis Matta dan Prabowo Subianto.


Redaktur : Indira Rezkisari
Reporter : C30
BERITA TERKAIT
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar