Home >> >>
Jumlah Capres Diprediksi Tiga Pasangan
Ahad , 18 May 2014, 06:05 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Suryadharma Ali (kiri) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan) saat deklarasi dukungan PPP untuk capres dari Gerindra di di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA --  Pengamat politik dari Universitas Palangka Raya Kalteng, Ricky Zulfauzan, SIP, MIP memprediksi jumlah calon presiden yang akan berkompetisi dalam pemilihan Presiden 9 Juli 2014 tiga pasangan.

"Sesuai Undang-undang (UU) No.42/2008 tentang Pemilihan Presiden, sudah ada syarat yang ditentukan untuk mengusung pasangan calon Presiden," katanya di Palangka Raya, Sabtu (17/5).

Berdasarkan ketentuan tersebut, sebuah partai politik baru dapat mengusung satu pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden harus memperoleh 25 persen suara sah secara nasional atau memperoleh 20 persen kursi di parlemen.

Kalau melihat dari peraturan tersebut, tidak mungkin muncul empat pasangan calon Presiden, karena perolehan suara masing-masing parpol pada pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014 tidak ada yang mencapai 25 persen.

"Saat ini ada dua pasangan calon yang sudah dipastikan maju yakni Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Prabowo Subianto dari partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)," ucapnya.

Kemungkinan lain, lanjut Ricky, capres yang maju pada pilpres mendatang diprediksi akan bertambah satu pasangan apabila partai Demokrat, Golkar dan Hanura bergabung membentuk koalisi baru.

Pada bagian lain, dia menjelaskan bahwa tingkat partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 tergantung kualitas calon yang akan diusung parpol. Ketika calon tersebut tidak menjanjikan, maka pemilih golongan terpelajar akan menarik dukungannya.

"Golongan terpelajar ini merupakan salah satu penentu kemenangan pasangan calon presiden dan Wakil Presiden yang diusung partai politik," ujar Ricky Zulfauzan.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar