Home >> >>
Ini Bantahan PDIP Soal Pendamping Jokowi
Ahad , 18 May 2014, 10:58 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (kanan) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) menghadiri pengukuhunan A.M. Hendropriyono sebagai profesor bidang intelijen di Jakarta, Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan membantah isu calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo telah diputuskan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri pada Sabtu (17/5) malam, pukul 21.00 WIB. Pihak PDI Perjuangan baru akan mengumumkan cawapres pilihannya paling lambat Selasa (20/5).

Wasekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, ketum Megawati belum menentukan cawapres yang diusung partainya. Terkait masalah pengumuman, pihaknya masih menunggu dinamika yang terus berkembang ke depannya, bisa saja Ahad (18/5) malam, besok, atau hari terakhir pendaftaran di KPU.

''Kami memang sudah lalui tahapan-tahapan penentuan pasangan calon, tinggal tunggu saja waktu pengumumannya,'' kata Hasto saat dihubungi Republika, Ahad (18/5).

Dia mengatakan, pihaknya bersama Ketum Nasdem Surya Paloh serta Ketum PKB Muhaimin Iskandar telah mempertimbangan. Sesuai yang disampaikan Jokowi, nama cawapresnya mengerucut pada Jusuf Kalla dan Abraham Samad. Keduanya dinilai memiliki kedekatan positif dan komitmen.

Lalu terkait pencawapresan Abraham Samad yang dianggap batal karena hukum di UU Pilpres karena tak mundur 7 hari sebelum pendafaratan, kata dia, akan menjadi pertimbangan. Namun terpenting, kedaulatan rakyat yang menjadi penentu sekaligus hukum tertinggi memutuskan itu.

''Siapa yang akan kami pilih juga belum tentu Abraham Samad,'' ujar dia.


Redaktur : M Akbar
Reporter : Andi Mohammad Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar