Home >> >>
Demokrat: Capres Pemenang Kovensi Tak Bisa Menandingi Capres Lain
Ahad , 18 May 2014, 21:35 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) berfoto bersama para peserta Konvensi Calon Presiden PD dan jajaran petinggi partai usai debat putaran final di Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan terkait dengan hasil Rapimnas partai Demokrat yang memilih sikap netral dan atau oposisi. Ia mengatakan persoalan yang partai hadapi adalah persoalan elektabilitas. Baik elektabilitas partai maupun elektabilitas peserta konvensi. 

"Mau dipaksakan apapun, elektabilitas maupun popularitas peserta konvensi tidak bisa menandingi kandidat calon lain," ujar Max Sopacua kepada wartawan di Hotel Sultan, Ahad (18/5).

Ia menuturkan pak Dahlan maupun partai menyadari akan hal itu. Mau dipaksakan sebagai capres maupun cawapres, hasilnya juga tidak akan maksimal. Namun ia menampik jika konvensi partai Demokrat disebut gagal. "Saya kira tidak, jika konvensi gagal, konvensi berhenti di tengah jalan," ujarnya.

Menurutnya, konvensi selesai sampai kemarin. Artinya, konvensi sekarang ini menyediakan juga untuk figur-figur mereka peserta konvensi yang punya potensi dan punya kredibilitas yang tinggi. Karena memang partai-partai yang lain juga sudah memilih dan kita hanya tidak bisa mencalonkan capres. 

Selain itu, dan ini juga masih terbuka untuk mereka yg ingin dilamar sebagai cawapres. Toh cawapres itu bukan ditentukan tapi dipinang."Oh kita membuka itu jika ada peserta konvensi yang dipinang sebagai cawapres. disana tidak menjadi persoalan. Siapa yang potensial dari calon gerindra dan PDIP," katanya. 

Max mengatakan jika ada yang meminang peserta konvensi partai Demokrat, terkait dukungan partai itu akan menjadi pemikiran nanti. Karena, itu konvensi yang diprogramkan Demokrat secara nasional dan itu sudah menjadi kultur partai politik yang memang kita sudah mulai.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Fauzi Ridwan
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar