Prabowo Subianto, Capres dari Partai Gerindra.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, menilai dukungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj terhadap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra selaku calon presiden untuk Pilpres 2014 mendasarkan suatu alasan yang rasional. Ia juga melihat dukungan ini memberi pencerahan kepada publik guna memilih sosok capres terbaik dalam ajang Pilpres tersebut.
''Pernyataan dukungan KH Said Aqil Siradj meski bersifat pribadi untuk Prabowo, tentu merupakan penegasan atas sikap moralnya yang jujur dan obyektif dengan menimbang faktor ketegasan, keberanian, serta kewibawaan Prabowo yang pantas memimpin bangsa ke depan,'' kata Syahganda dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Senin (19/5).
KH Said Aqil Siradj di Kantor PBNU Jakarta, Jumat (14/5/2014) menyatakan pihaknya secara pribadi mendukung Capres Prabowo untuk menjadi pemimpin nasional. Said menilai sosok Prabowo adalah figur tegas, berani, berwibawa, serta penuh kepedulian pada upaya pemartabatan rakyat kecil.
Menurut Syahganda, sikap Ketua Umum PBNU itu mengindikasikan adanya dukungan potensial bagi Prabowo di lingkungan NU. Namun sejauh ini, kata dia, belum termanifestasi secara konkret dan meluas melalui respon langsung oleh komponen kelembagaan NU.
''Melihat komitmen KH Aqil Siradj yang begitu terbuka, saya meyakini sikap yang sama sebenarnya telah tumbuh di jaringan pemuka NU, termasuk warga NU yang juga menghendaki penyaluran aspirasinya pada Prabowo,'' ungkap kandidat doktor ilmu kesejahteraan sosial Universitas Indonesia itu.