REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Eksekutif Political Communication Institute (Polcomm) Heri Budianto mengatakan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan saling mengisi di pemerintahan sebab masing-masing memiliki kekurangan maupun kelemahan.
"JK akan dapat menjadi jembatan untuk mengelola dan melaksanakan komunikasi politik dengan parlemen nantinya, juga hubungan luar negeri," ujar Heri Budianto di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pengalaman di pemerintahan itu menjadi kunci mengapa dipilihnya JK selain itu tentunya elektabilitas JK yang tinggi. "Saat ini menurut saya kans keduanya akan lebih besar untuk memenangi pilpres. Sebab keduanya memiliki tingkat elektabilitas yang sama-sama tinggi," ujar dia.
Ia mengatakan jika duel dengan pasangan Prabowo maka peluang Jokowi-JK akan lebih besar. Sebelumnya, Pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Jusuf Kalla resmi dideklarasikan oleh koalisi partai politik pengusung (PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura) untuk menghadapi Pilpres 9 Juli mendatang di Gedung Joang 45 Jalan Menteng Raya, Jakarta, Senin.
Dalam deklarasi Jokowi-JK di Jakarta, Senin, Joko Widodo meyakini bahwa dirinya bersama Jusuf Kalla dapat membawa gerakan perubahan di bangsa Indonesia.
"Melalui perenungan-perenungan dan konsultasi dan pertimbangan dengan seluruh ketua partai dan pendukung (PDIP, NasDem, PKB dan Hanura) khususnya juga pertimbangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, telah diputuskan cawapres yang akan mendampingi saya adalah Muhammad Jusuf Kalla," ujar dia.