Home >> >>
Jokowi Tak Peroleh Suara 76 Persen di Pilpres, Walkot Ini Akan Mundur
Senin , 19 May 2014, 15:52 WIB
Antara
Hadi Rudyatmo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO-- Bukan Hadi Rudyatmo namanya kalau tak mengumbar pernyataan mengejutkan. Baru saja, Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Walikota Solo ini, berniat akan mengundurkan diri dari jabatan ketua partai moncong putih di Kota Bengawan.

Bersamaan dengan deklarasi Capres-Cawapres Jokowi-JK, Senin (19/5), Rudy, panggilan akrab dia, tetap komitmen menyatakan mundur dari jabatan Ketua DPC PDI Perjuangan, jika perolehan suara Capres PDI Perjuangan di Solo dalam Pilpres Juli mendatang, kurang dari 76 persen.

''Kalau tidak lebih 76 persen, saya akan mundur,'' kata Rudy.

Rudy menyatakan, tetap akan menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan lantaran seluruh struktural partai tidak menginginkan pengunduran diri. Namun, kesedian tetap sebagai Ketua DPC dengan syarat capaian perolehan suara pasangan Capres dan Cawapres PDIP tidak kurang dari 76 persen.

''Kalau Pilpres masih ada yang mengkhianati dan perolehan suaranya dibawah ambang batas yang ditetapkan, ya mari kita sama-sama, mau mengundurkan diri. Terserah. Namun, saya tidak akan mengajak kawan-kawan untuk mengundurkan diri,'' katanya.

Saat dicegat sebelum meninggalkan Kantor DPC PDI Perjuangan Brengosan, Rudy mengingatkan, agar pernyataan yang sudah disampaikan struktural partai bahwasanya tetap menginginkan Rudy menjabat harus disertai dengan ketulusan dan keikhlasan.

Disampaikan pula, selama ini, Rudy merasa ada upaya untuk menghancurkan PDI Perjuangan Solo dan Boyolali sejak dulu. Namun, Rudy mengaku lebih banyak diam. Dia memilih berupaya menunjukkan kerja partai, bukan mementingkan diri sendiri.

Kalau kegagalan hanya dengan minta maaf, kata Rudy, itu bukan pendidikan kader di PDI Perjuangan. Biar DPD dan DPP partai itu tahu, bahwa kegagalan seorang pemimpin itu tidak cukup untuk meminta maaf. Itu harus dipertanggung-jawabkan bagaimana untuk mengembalikan kegagalan itu.

''Kegagalan demi kegagalan dibiarkan maka PDIP akan hancur,'' ujarnya.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : Edy Setiyoko
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar