Home >> >>
Para Capres dan Cawapres, Dengarlah Nasihat Ulama Ini!
Selasa , 20 May 2014, 14:40 WIB
ROL
Ahmad Satori Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI), KH Satori Ismail, memberikan wejangan kepada calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bersaing pada Pemilu Presiden (Pilpres) mendatang.

IKADI meminta para pasangan capres dan cawapres harus bertujuan untuk bekerja membela kepentingan rakyat.

''Pemerintah memiliki dua kewajiban utama antara lain, mengurusi urusan dunia. Artinya pemimpin harus mampu bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya,'' kata Satori kepada ROL, di Jakarta, Selasa (20/5).

Pendapat Satori ini disampaikan setelah Senin (19/5) dua pasangan capres dan cawapres telah secara resmi mendeklarasikan dirinya masing-masing. Pasangan Joko Widodo berpasangan dengan Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto didampingi oleh Hatta Rajasa.

Satori melanjutkan, pemerintah juga memiliki kewajiban utama melindungi agama rakyat. Menurutnya, presiden nanti harus memberikan rasa aman kepada seluruh umat beragama dalam beribadah.

Simbol Soekarno yang digunakan oleh kedua pasangan Capres-Cawapres, menurut Satori, merupakan simbol kemerdekaan. Namun, kata dia, kemerdekaan harus benar-benar diwujudkan oleh Capres dan Cawapres.

Satori berharap, calon pemimpin terpilih harus mampu memerdekakan ekonomi Indonesia. Selain itu, budaya, pendidikan, dan makanan juga harus mampu dimerdekakan.

''Oleh karena itu calon pemilih harus cerdas dalam menentukan pilihan. Pilihlah pemimpin yang amanat dan jujur. Tidak hanya melihat visi-misi tapi sejarah kariernya juga,'' kata Satori.

Redaktur : M Akbar
Reporter : c67
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar