Petugas kepolisian menangkap massa yang berusaha merampas kotak suara usai pencoblosan ketika simulasi pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Senin (7/4). (Antara/Wahyu Putro)
REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kapolda Metro Jaya Irjend Pol Dwi Prayitno mengatakan sudah menyiapkan pengamanan menjelang gelaran pemilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli mendatang.
"Kita siap mengamankan capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden) apabila ada kegiatan-kegiatan di wilayahnya," kata Dwi di Jakarta, Rabu (21/5).
Sedangkan untuk gelaran pilpres sendiri, kata Dwi, Polda Metro Jaya telah menyiapkan 32 ribu personil termasuk di dalamnya 10 ribu anggota TNI. Para personil tersebut sudah dilatih menghadapi suatu kontegensi, termasuk menghadapi ancaman sabotase dan terorisme.
"Jadi tidak hanya ancaman politik uang yang kita antisipasi," lanjut Dwi.
Menurut Dwi, sampai saat ini kondisi DKI Jakarta sendiri relatif aman dan kondusif. Salah satunya karena efek dari operasi simpatik jaya yang digelar selama 21 hari dimulai pada Senin (19/5) lalu.
"Kita lakukan tindakan pencegahan seperti preemtif dan preventif. Insya Alloh kondisi bisa terus stabil," ujar Dwi.