Prabowo Subianto (tengah) dan Hatta Rajasa (kiri) didampingi Aburizal Bakrie (kanan) menyapa pendukungnya saat meninggalkan gedung KPU usai menyerahkan berkas kelengkapan pendaftaran untuk mengikuti pilpres di halaman Gedung KPU, Jakpus, Selasa (20/5).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hatta Rajasa memaparkan mengenai visi dan misi yang diusung menghadapi pilpres 2014. Menurutnya, visi-misi itu tak bertolak belakang dengan ketentuan pembangunan jangka panjang.
"Dalam ketentuan KPU yang dimaksud visi-misi tidak boleh menyimpang dari UU 17 pembangunan jangka panjang," kata Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu (21/5) petang.
Berdasarkan ketentuan itu, kata dia, visi-misi bersama Prabowo Subianto adalah meuwujudkan negara kesatuan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat.
"Merdeka itu berarti mandiri, dengan meletakkan bangsa sejajar dengan negara lain dan tidak boleh bangsa ini didikte oleh bangsa mana pun di dunia ini. Sumber daya manusianya pun harus berakhlak mulia, inovatif, ini juga yang bisa membawa bangsa maju," kata dia.
Dia juga menjelaskan keadilan harus dijunjung tinggi. Artinya, tidak boleh ada satu pun elemen masyarakat yang menerima perlakuan diskriminatif. Semua harus memiliki akses yang sama terhadap sumber kemakmuran.
"Kemakmuran adalah hal yang sangat esensial, maka sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan itu merupakan elemen penting untuk kemakmuran," ujar dia.
Dalam waktu kampanye yang singkat, ia bersama Prabowo akan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Setidaknya, sesuai pembagian tugas yang sudah diatur tim pemenangan pemilu yang diketuai Mahfud MD.
"Kampanyenya fleksibel. Bisa saja saya ke Indonesia Timur, tapi bisa juga ke Aceh, dan lain-lain yang pasti harus bisa mengcover semua daerah," kata dia.