Home >> >>
Hatta Terus Bergerilya Bidik Suara NU
Jumat , 23 May 2014, 18:17 WIB
Capres Prabowo Subianto (tengah) dan Cawapres Hatta Rajasa (kiri) didampingi petinggi partai anggota koalisi berziarah di TMP Kalibata, Jakarta, Selasa (20/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden yang diusung Koalisi Merah-Putih, Hatta Rajasa, terus berupaya menjaring suara pemilih berbasis kalangan nahdliyin.  Setelah kemarin menemui putri Almarhum Gus Dur, Yenny Wahid, Hatta, pada Jumat (23/5) sore, menemui adik Gus Dur, KH Salahuddin Wahid.  

Ditemui seusai menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (23/5), Hatta hanya tersenyum saat ditanya apakah pertemuannya  dimaksudkan sebagai upaya gerilya membidik suara NU.  "Pokoknya bertemu," ujar Hatta kepada wartawan yang mencegatnya.

Selain menemui Gus Sholah, sapaan akrab KH Salahuddin Wahid, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini dikabarkan akan menyambangi Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (24/5).  "Besok saya ke  Cirebon bersama KH Said Aqil," kata Hatta tanpa menjelaskan secara rinci maksud dan tujuan pertemuannya.

Seperti diketahui, secara pribadi, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, telah memutuskan pilihan politiknya dengan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014.  Pun dengan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang telah menerima amanah sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.

Bergabungnya dua tokoh NU itu diyakini mampu menarik suara mengambang di kalangan Nahdliyin. Ditemui terpisah di kediaman pribadinya kemarin, Yenny Wahid mengatakan, pertemuan dengan Hatta hanyalah silaturahim kawan lama.  Hal tersebut disebabkan Hatta telah mengenal Alm Gus Dur untuk jangka waktu yang lama.  

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Muhammad Iqbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar