REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa akan menjadikan pendidikan antikorupsi sebagai salah satu program pendidikan yang akan dijalankan.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi mengungkapkan, penekanan masalah korupsi ini tidak hanya melulu pada penegakkan hukum. Menurut dia, diperlukan pendidikan antikorupsi untuk membentuk karakter sejak dini. "Anak sekolah itu harus diberitahu," kata dia.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Prabowo-Hatta juga menekankan pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik. Pasangan ini mempunyai program untuk menaikkan tunjangan profesi guru menjadi rata-rata Rp 4 juta per bulan.
Kemudian mekanisme pengiriman tunjangan profesi guru bersertifikat dibenahi. Untuk tenaga pendidik, jumlahnya akan ditambah hingga 800 ribu selama lima tahun.
Suhardi mengatakan, fasilitas dan infrastruktur penunjang pendidikan pun harus ditingkatkan. Prabowo-Hatta mengagendakan pengalokasian dana perbaikan kualiitas fasilitas pendidikan rata-rata Rp 150 juta per sekolah.
Kemudian adanya alokasi dana untuk peningkatan kualitas fasilitas pendidikan di universitas, baik negeri atau pun swasta. "Kita tingkatkan kemampuan infrastruktur, fasilitas, gaji, termasuk buku dan juga kegiatan praktiknya," kata Suhardi.