Home >> >>
Di Ponpes Darusallam Martapura, Jokowi 'Curhat' Soal Kampanye Hitam
Ahad , 25 May 2014, 19:13 WIB
Tahta Adila/Republika
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA --  Kandidat presiden Joko Widodo mengunjungi Pondok Pesantren Darusallam di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dalam kunjungan, Ahad (25/5), pimpinan Pondok Pesantren KH Muhammad Wildan Saman berharap dalam Pemilu Presiden kali ini, Indonesia mendapatkan pimpinan sebagaimana diterangkan dalam Surat Yusuf.

"Kita bersama-sama berdoa minta kepada Allah dengan permohonan yang sama mudah-mudahan? diberikan presiden dan pemimpin yang ada di dalam Surat Yusuf. Semoga kita diberi pemimpin yang adil, taqwa, dan sabar. Dan mudah-mudahan yang ada di Surat Yusuf tadi Allah kumpulkan di Jokowi-Jusuf. Karena Indonesia adalah negara besar," katanya.

Sementara Jokowi dalam kesempatan itu menceritakan karir politiknya yang dia anggap melesat cepat.
"Padahal saya tidak minta-minta, tidak lobi-lobi dan dorong lagi jadi capres pada 14 maret lalu. Dan ini dalam proses moga-moga lancar," kata Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi mencurahkan rasa kecewanya akan kampanye hitam yang kerap menimpanya. Menurutnya, daripada saling lempar isu negatif lebih baik adu argumen formal. "Itu ada yang percaya dan ada yang tidak. Saya perlu klarifikasi agar tidak ada yang salah dan keliru," katanya di hadapan ribuan santri.

Setelah itu, Jokowi diajak ke rumah KH Wildan untuk menikmati nasi samin dan shalat maghrib berjamaah.
Kemudian rencananya dia akan menziarahi makam ulama Syekh Zaini Abdul Ghoni atau yang dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul.

Redaktur : Agung Sasongko
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar