Home >> >>
Hatta: Kebijakan Fiskal Tepat Dorong Pembangunan Infrastruktur
Rabu , 28 May 2014, 10:53 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Cawapres dari koalisi Merah Putih Hatta Rajasa menilai pentingnya kebijakan fiskal yang tepat dalam pemerintahan ke depan. Ia mengatakan, kebijakan yang ada harus dapat mendorong pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Terkait fiskal ini, Hatta mengatakan, pemerintah harus mencari cara untuk dapat meningkatkan pendapatan negara dengan baik. "Salah satunya peningkatan dari pendapatan baik pajak atau PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang terukur," kata dia, di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Selasa (27/5).

Hatta mengatakan, Indonesia harus memiliki ruang fiskal yang cukup ke depan. Sehingga, ia mengatakan, dapat menggerakan belanja modal. "Agar pembangunan infrastruktur bisa kita dorong. Akan tetapi, tidak cukup hanya menggantukan pada APBN," ujar mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Menurut Hatta, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu harus memadukan antara sisi penawaran (supply) dan permintaan (demand). Ia mengatakan, ke depan akan ada inovasi untuk mendorong pertumbuhan pada sisi supply. Sehingga pertumbuhan yang ada itu tidak melulu melihat dari sisi konsumsi. "Pada sisi supply jadi perhatian kita. Itu artinya mendorong juga pusat-pusat pertumbuhan baru dengan mengembangkan infrastruktur-infrastruktur yang baik," kata dia.

Prabowo-Hatta mengusung visi misi untuk menjadikan bangsa Indonesia yang mandiri. Ia mengatakan, perlunya peningkatan pendapatan rakyat, mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan mengurangi kesenjangan yang masih ada. Menurut dia, semua itu harus dengan target yang terukur. "Misalkan lima tahun lagi pendapatan rakyat jadi berapa. Kita bisa pertanggungjawabkan hal-hal seperti itu," ujar dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar