REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI) memilih fokus untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
FPGMI merupakan wadah kekecewaan kader muda Golkar karena para elitenya memilih untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Keretakan disebut terjadi di internal Golkar, sebagian kader memilih menyegerakan Munas lima tahunan Golkar untuk mendongkel Aburizal Bakrie dari tampuk kepemimpinan.
''FPGMI belum berpikir kesitu, kita masih fokus memenangkan kader Golkar (JK),'' kata mantan Ketua Departemen Bapilu Partai Golkar, yang juga inisiator FPGMI, Andi Harianto Sinulingga.
Andi menjelaskan, jika memang diharuskan Munas Pascapilpres 2014, ia hanya berharap yang terbaik untuk Golkar. Golkar diniliainya butuh konsolidasi lebih untuk menyelesaikan masalah perbedaan pendapat berikut sanksi yang didapatkannya.
Andi mengakui, Munas yang menurut AD/ART Golkar dilaksanakan tahun ini, masih dalam pembahasan. Masalahnya, ada rekomendasi dari Munas Golkar di Pekanbaru agar Munas dilaksanakan pada tahun 2015 atau per-enam tahun kepemimpinan.
Menurut Andi, hingga kini belum ada keputusan kapan Munas dilaksanakan. Andi melanjutkan, ada sebagian sesepuh Golkar yang berpandangan Munas perlu diadakan tahun ini juga.
''Yang penting mana yang terbaik buat Partai. Dan pokoknya yang paling penting partai perlu evaluasi hasil pileg, dan konsolidasi,'' kata dia.