Home >> >>
Warga Sumsel Akan Memilih Prabowo-Hatta
Kamis , 29 May 2014, 13:19 WIB
Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Hatta Rajasa menyapa wartawan sebelum menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (23/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, MUSIRAWAS -- Pengamat Pemilu DR H Ridwan Mukti menilai, warga Sumatera Selatan, sebagian besar akan memilih calon presiden pasangan Prabowo-Hatta Radjasa karena ada hubungan emosional, sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kala akan berat di wilayah Sumsel.

Namun secara nasional kedua pasangan ini akan bersaing cukup ketat dan terjadi duel maut karena calon Presiden pada Pamilu 2014 hanya dua pasang, kata Ridwan Mukti, Kamis (29/5).

Ia memprediksi apa bila nantinya pasangan Prabowo memenangkan Pilpres persentasenya akan tipis, tapi bila Pilpres dimenangkan pasangan Joko Widodo angka persentasenya cukup lumayan.

"Kalau secara kepartaian saya ada hubungan dengan DPP Golkar yakni mendukung Prabowo-Hatta Radjasa, otomatis akan mengikuti apa yang menjadi perintah DPP," katanya.

Tapi disisi lain juga sangat dekat Jusuf Kala yang mendampingi Joko Widodo karena teman lama saat beliau masih menjadi Pimpinan Partai Golkar.

Saat ini untuk calon Presiden Prabowo sudah terlihat visinya, sedangkan Capres Joko widodo yang tercata baru pencitraan sebagai pemimpin yang sederhana dekat dengan rakyat serta meninggalkan protokoler.

Sekarang tinggal tergantung rakyat yang mana harus dipilih untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan, yang penting keamanan terjamin, sembilan bahan pokok terjangkau dan negeri ini tidak terpecah-pecah.

Mengenai keputusan Ketua Umum DPP Golkar Aburizak Bakri (Ical) menagmbil langkah tidak mencalon Presiden merupakan langkah paling tepat dan memiliki hitungan sendiri meskipun sudah diputuskan dalam Rapimnas menjadi calon tunggal Presiden.

"Kalau harus mengeluarkan dana triliunan rupiah lebih dengan tingkat kemenangan tipis kenapa harus dilanjutkan," ujarnya.

Namun yang menjadi dilema, lanjut dia tidak semua kader Golkar mendukung pasangan Prabowo-Hatta Radjasa, ada sejumlah kader terang-terangan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kala dalam Pilpres 9 Juli 2014.

Akibatnya membuat Golkar jadi "Galau", sebenarnya bagi kader Golkar kalau mau mendukung dilakukan secara diam-diam saja, yang jadi masalah sekarang orang Golkar tidak mau mengikuti perintah DPP dan terang-terangan mendukung Capres lain.

Tindakan kader seperti itu patut dipertanyakan, sikap tesebut disinyalir ada konvensasi politik yang diharapkan kader Golkar yang membelot ke Capres lain yang tidak didukung DPP.

"Kita khawatir kader seperi itu akan kecewa dan lebih putus asa kalau Joko Widodo menang, tidak mendapatkan apa yang diharapkan, meskipun berdalih membelot karena dipecat partai," ujarnya.

Salah seorang kader PDI Perjuangan di wilayah Sumatera Selatan tak bersedia disebutkan namanya yakin akan memecah suara pasangan Prabowo di Sumsel.

"Kami juga warga sumsel dan memiliki massa militan untuk memenangkan pasangan Capres Joko Widodo-Jusuf Kala," tandasnya.

Pilpres akan diikuti oleh dua bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan Jokowi-JK yang diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI.

Pasangan berikutnya, Prabowo Subianto-Hatta Radjasa diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PKS, PPP, dan PBB.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar