Home >> >>
Ini Konsep Pendidikan Prabowo-Hatta
Kamis , 29 May 2014, 16:48 WIB
Wihdan Hidayat/Republika
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hatta Rajasa mengatakan memprioritaskan sektor pendidikan untuk membangun masyarakat beretika, berbudaya dan berakhlakul karimah. Ini sesuai dengan esensi visi-misi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45.

"Itu menjadi landasan yang sangat kuat dalam melakukan arah kebijakan untuk bangsa Indonesia ke depan. Pendidikan menjadi prioritas utama untuk membangun masyarakat beretika, berbudaya dan berakhlakul karimah," ujar Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (29/5).

Menurut dia, elemen kunci dalam pendidikan itu adalah keluarga. Keluarga yang bisa memberikan atau memupuk anak-anak memiliki watak dan kasih sayang sebagai modal dasar mereka.

"Saya berdiskusi berjam-jam dengan Prof Arif Rahman. Begitu pentingnya pendidikan moral. Apabila kita lengah di situ maraknya tindakan kekerasan terhadap kaum perempuan, yang bahkan terjadi tindakan pelecehan seksual kepada anak-anak kita. Itu adalah tindakan kriminal yang luar biasa dan karena itu harus ditangani dengan tindakan yang luar biasa," ujar dia.

Usai bergantinya konsep pembangunan milenium, ia ibertekad mengembangkan pendidikan yang berkeadilan dan inklusif. "Tidak boleh di Tanah Air kita yang karena tidak mampu mereka tidak bisa mengenyam pendidikan," ujar dia.

Karena itu, lanjutnya, pasangan Prabowo-Hatta bertekad usia belajar sampai dengan 12 tahun biaya pendidikan dibiayai oleh negara.

Selain itu, tambahnya, masih tingginya kematian ibu dan anak juga menjadi prioritas. "Ibu menjadi perhatian utama kami, dan untuk itulah mengapa Prabowo tidak sekedar menyampaikan gagasan. Setidaknya 30 persen kabinet Indonesia adalah kaum perempuan apabila Prabowo-Hatta terpilih," ujar dia.

Menurut dia, pasangan Prabowo-Hatta akan mewujudkan negara Indonesia yang berdaulat, merdeka dan maju dalam berbagai bidang. "Esensi dari kemerdekaan itu bangsa yang tidak bisa didikte dan berdaulat di segala bidang," kata dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar