Cawapres PDIP, Jusuf Kalla (JK) memberikan paparan dalam Dialog Kebangsaan dihadapan pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) se-Indonesia yang mengikuti Rapimnas KNPI di Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/5).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Muslimat NU Jawa Barat Ella Giri Komala mengatakan pihaknya mendukung Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 karena panggilan hati.
"JK bagian keluarga besar NU yang sudah diakui dalam bidang politik, dunia usaha, dan upaya perdamaian dunia. Maka kita yakin, karena panggilan hati mendukung JK," kata Ketua Muslimat NU Jawa Barat Ella Giri Komala di sela-sela Rakernas dan Mukernas Muslimat Nahdlatul Ulama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (30/5).
Menurut Ella, soliditas muslimat NU Jawa Barat sangat kuat dan selalu menempati urutan ketiga di seluruh Indonesia, setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Insya Allah kesoliditasannya mudah dikoordinasikan," ujar dia.
Terkait jumlah anggota Muslimat NU Jawa Barat yang siap mendukung JK, Ella yang juga caleg DPD itu mencontohkan, pada Pemilu Legislatif lalu, sebanyak 2.106.000 suara muslimat NU Jawa Barat solid mendukung caleg-caleg dari kalangan NU.
Lebih jauh Ella menekankan bahwa dukungan Muslimat NU Jawa Barat terhadap JK tidak dilandasi kontribusi JK yang kerap memberikan bantuan bagi NU. "Kontribusi pak JK ke PBNU perbulan Rp 100 juta itu sejak dulu, bukan sekarang-sekarang ini saja. Itu untuk operasional PBNU. Tapi (dukungan) kita panggilan hati," kata Ella.
Pada hari ini, Jumat, Ketua Dewan Masjid Indonesia yang juga calon wakil presiden yakni Jusuf Kalla (JK) menghadiri Rakernas dan Mukernas Muslimat Nahdlatul Ulama di Asrama Haji Pondok Gede. Jakarta. Dalam kunjungannya itu JK enggan berbicara politik.
"Saya berbicara atas nama Dewan Masjid Indonesia, untuk membicarakan hal-hal terkait kemakmuran. Saya tidak akan memberikan pernyataan-pernyataan politik," kata Jusuf Kalla dalam sambutannya.
JK dalam kesempatan itu lebih banyak berbicara tentang pendidikan bangsa dan majelis taklim. Menurut JK, pendidikan anak usia dini (PAUD) perlu dikembangkan di masjid-masjid, sebab tempat ibadah umat muslim cenderung sepi di pagi hari.
"Dewan Masjid minta dibangun PAUD di masjid yang besar. Karena masjid sepi itu pagi," ujar JK.
Dia juga mengutarakan bahwa terdapat 250 ribu masjid di Indonesia. Masjid, kata, JK, harus kembali pada fungsinya sebagaimana jalan rasul yakni sebagai tempat ibadah, memajukan masyarakat melalui pendidikan. JK lantas berbicara tentang keberadaan wanita, khususnya ibu-ibu yang semestinya bisa berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat dan bangsa.
"Dulu ibu saya butuh enam jam sehari untuk mengurus rumah tangga, pagi ke pasar, mengurus anak, mencuci, mengurus suami. Sekarang ada mesin cuci, ada microwave, ada rice cooker, babysitter, pembantu, belanja juga ke mini market. Jadi ibu-bu sekarang harus lebih banyak mengurus masyarakat," kata Jusuf Kalla.