Home >> >>
Pilpres Memperjuangkan Kursi Kekuasaan, Bukan Perang Badar
Ahad , 01 Jun 2014, 13:13 WIB
Republika/Agung Supriyantob
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, terkait analogi pemilu presiden (pilpres) 2014 dengan istilah 'Perang Badar' telah menimbulkan polemik dan kontroversi di mata publik. 

Rektor Sekolah Tinggi Kuliyyatul Qur'an (STKQ) Al-Hikam II Depok Arif Zamhari, menilai pernyataan Amien Rais soal istilah 'Perang Badar' itu kurang tepat.

"Saya kira, Pak Amin kurang tepat membandingkan pilpres 2014 dengan istilah "Perang Badar"," tutur Arif saat dihubungi Republika, Ahad pagi (1/6).

Pasalnya, ujar Arif, Perang Badar itu bertujuan memperjuangkan agama Allah. Sebaliknya, pilpres itu memperjuangkan kursi kekuasaan.

Dalam pembahasan fikih, papar Arif, memang ada pendapat agama membutuhkan 'siyasah' atau politik sebagai alat perjuangan. 

Namun, jelas Arif, politik yang dibutuhkan agama adalah politik yang sesuai dengan ajaran luhur agama. Jadi, politik hanya alat perjuangan.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Muhammad Ibrahim Hamdani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar