Capres Joko Widodo tiba di Gedung KPU untuk mengikuti pengambilan nomor urut pasangan capres dan cawapres pada pilpres pada 9 Juli mendatang di Jakarta, Ahad (1/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden Joko Widodo mengatakan nomor urut dua merupakan simbol keharmonisan dan keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan jika terpilih sebagai Presiden RI periode 2014-2019.
"Sebetulnya nomor berapa pun pada hakekatnya 'gak' ada masalah. Diberi nomor dua, itu simbol keseimbangan dan harmoni," kata Jokowi usai penetapan nomor urut peserta Piplres di Gedung KPU Pusat Jakarta, Ahad (1/6).
Jokowi mengibaratkan angka dua sebagai bentuk keseimbangan untuk menuju Indonesia yang lebih harmonis.
"Dua adalah simbol keseimbangan, ada capres ada cawapres, ada mata kanan ada mata kiri, ada telinga kanan ada telinga kiri, ada tangan kanan dan ada tangan kiri. Semuanya itu harmoni dalam sebuah keseimbangan menuju Indonesia yang penuh harmoni," katanya.
Gubernur non-aktif DKI Jakarta itu mengaku pasrah dengan pilihan masyarakat Indonesia pada hari pemungutan suara Pilpres pada 9 Juli mendatang.
"Semua kita kembalikan kepada Allah, terserah masyarakat seperti apa. Kami hanya melaksanakan dan menjalankan kalau diberi amanah sama rakyat. Kami kerja sebaik-baiknya dan kerja sekeras-kerasnya," katanya.
[removed][removed]