REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Prabowo Subianto menegaskan visi misi Prabowo-Hatta adalah kelanjutan program-program yang telah dibangun oleh pemerintahan SBY selama sepuluh tahun terakhir.
"Tekad kami adalah melanjutkan pembangunan Indonesia di atas modal-modal yang telah dibangun presiden sebelumnya (SBY)," ujar Prabowo Subianto dalam dialog Demokrat dengan Prabowo-Hatta di Jakarta, Ahad (1/6).
Menurut dia, pihaknya ingin mewujudkan Indonesia yang bersatu, bermartabat, adil dan makmur. "Itulah yang kita cita-citakan, yakinlah prabowo-hatta adalah kelanjutan program-program yang telah dibangun presiden sebelumnya," kata dia.
Ia mengutarakan pihaknya akan memberantas korupsi sekecil-kecilnya, membangun kemandirian rakyat, mencapai swasembada pangan maupun energi. "Dan juga memperbaiki perbaikan ekonomi di semua lapisan dan sektor," ujar dia.
Sementara itu calon wakil presiden Hatta Rajasa mengatakan filosofis dari visi-misi Prabowo-Hatta itu pembangunan yang berlanjut dari pemerintahan sebelumnya. "Apa yang kita lanjutkan itu hasil-hasil prestasi yang telah dicapai para pemimpin pendahulu kita. Pertama lima prinsip pokok kita menyusun visi-misi dan program kerja," kata dia.
Pertama, lanjutnya, visi-misi harus berpedoman Pancasila dan UUD 45. Kedua, harus mengacu pada pembangunan jangka panjang atau RPJN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional).
"Ketiga, memantapkan pembangunan secara menyeluruh dari segala bidang yang berbasis ekonomi kreatif," kata dia.
Keempat, lanjutnya, kemajuan yang telah dicapai selama 10 tahun haruslah menjadi modal dalam pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Kelima, pembangunan berkelanjutan.
"Kita ingin membangun perekonomian yang kuat adil dan makmur, sesungguhnya kita targetkan pada 2019 pendapatan per kapita kita itu 7.500 US dolar. Kita targetkan turunkan gini ratio dari 0,41 persen menjadi 0,31 persen. Meningkatkan daya serap kerja 2 juta lapangan kerja akan kita buka, arah kebijakan itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dan program-program cluster yang memberikan perlindungan," ujar dia.
Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
[removed][removed]