Sejumlah relawan pendukung pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla melakukan yel-yel ketika berlangsungnya Tahap Pengambilan Nomor Urut Bagi Capres-Cawapres di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Joko Widodo (Jokowi) menyiratkan akan menyelesaikan kekerasan berbau suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) yang kerap terjadi di Indonesia dengan cara blusukanatau terjun langsung ke lapangan. Dengan begitu, bisa diketahui duduk persoalan sebenarnya.
"Hal-hal seperti itu harus diterjuni (terjun) ke lapangan. Dilihat di lapangan, jangan sampai melebar ke mana-mana. Harus dilakukan sesuatu yang konkret, tidak bisa diselesaikan dari belakang meja," katanya di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Ahad (1/6).
Jokowi menyebut, undang-undang dengan jelas mengatur segala hal tentang kehidupan di Indonesia. Dia dan Jusuf Kalla mengaku akan selalu mengedepankan konstitusi dalam memimpin bangsa apabila terpilih nanti.
"Undang-undang kita jelas, kita sebagai presiden dan wakil presiden, yang diikuti tentu konstitusi atau undang-undang," katanya.
Jokowi menyatakan, akan memaksimalkan sumber daya dukungan yang ada untuk memuluskan langkah menuju istana kepresidenan bersama Jusuf Kalla (JK).
Sumber daya itu berasal dari berbagai sisi. Baik partai, relawan maupun masyarakat yang menjadi simpatisan.
"Semua baik mesin partai, mesin relawan, mesin masyarakat, itu harus dimaksimalkan," katanya.