Home >> >>
Gegap Gempita Menunggu Nomor Kebaikan dan Nomor Keharmonisan
Ahad , 01 Jun 2014, 21:23 WIB
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (kiri) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (kanan) diapit Ketua KPU Husni Kamil Manik (tengah), saat pengundian nomor urut Pilpres 2014 di Gedung KPU, Jakarta, Ahad (1/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ira Sasmita / Wartawan Republika

Pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ahad (1/6), menjadi tahapan pilpres yang gegap-gempita. Elite dan pesohor negeri yang mengantarkan kedua pasangan capres ke KPU, tegang berujung sorak-sorai saat nomor yang ditunggu-tunggu dibuka.

KPU menyediakan dua kotak kaca. Satu kotak berisi sepuluh bola-bola plastik bening berukuran kecil. Kotak lainnya berisi dua gulungan batik berbentuk tabung.

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay yang memandu proses pengundian nomor urut yang berlangsung dua tahap. Pada tahapan pertama, ia mempersilakan cawapres Hatta Rajasa dan cawapres Jusuf Kalla secara bersama mengambil satu bola-bola plastik. 

Cawapres yang mendapatkan kertas dalam bola dengan angka terbesar, maka capresnya mendapatkan kesempatan pertama mengambil nomor urut. JK ternyata mendapatkan bola-bola dengan kertas bernomor delapan. Sementara Hatta Rajasa mendapatkan kertas dengan nomor empat.

Maka, Jokowi menjadi capres pertama yang mengambil nomor urut. Gubernur DKI non-aktif itu tidak langsung serta-merta mengambil gulungan batik berisi nomor urut.

Menggunakan kemeja kotak-kotak yang identik dengan Pilkada DKI, Jokowi memilih berdoa terlebih dahulu. Selama beberapa detik, ia memejamkan mata lalu mengambil gulungan batik.

Berbeda dengan Jokowi, Prabowo dengan cepat langsung mengambil gulungan batik yang tersisa. Setelah kedua-duanya memegang gulungan berisi nomor urut tersebut, Hadar mempersilakan keduanya membuka nomor urut secara bersamaan.

Lantai dua KPU mendadak ramai seketika saat kedua pasangan memperlihatkan nomor urut yang mereka peroleh. Sorakan paling ramai muncul dari bagian barat ruangan yang dihuni pendukung Prabowo-Hatta.

Kubu barat yang diisi politisi seperti Anis Matta, Taufik Kurniawan, Fadli Zon, Ahmad Yani, MS Kaban, Aburizal Bakrie, Idrus Marham, itu kompak menyanyikan lagu 'Garuda di Dadaku'. Mereka juga meneriakkan angka satu sebagai angka kemenangan.

Kubu bagian timur yang diisi pendukung Jokowi-JK juga tak kalah heboh. Beberapa kader koalisi pendukung dengan sigap membagikan logo Jokowi-JK bertuliskan angka 2 dengan tema 'Lebih Cepat Lebih Hebat'.

Elite partai dan pendukung Jokowi-JK seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Muhaimin Iskandar, Sutiyoso, Luhut Panjaitan, Fahmi Idris, Teten Masduki, Anies Baswedan langsung berdiri. Dan melambai-lambaikan logo Jokowi-JK tersebut.

"Kami bersyukur dapat nomor urut satu, (itu) simbol yang baik, lambang yang baik," kata Prabowo usai penetapan nomor urut.

Prabowo menyampaikan rasa terima kasih dan rasa syukurnya. Seraya berjanji akan berusaha sekeras mungkin untuk menciptakan perubahan lebih baik bagi rakyat Indonesia.

Sementara, Jokowi dengan gaya khasnya menyampaikan pernyataan yang disambut sorak-sorai pendukungnya.

"Angka 2 adalah simbol keseimbangan, ada capres, ada cawapres. Ada mata kanan, ada mata kiri. Ada telinga kanan, ada telinga kiri. Ada tangan kanan, ada tangan kiri. Semuanya harmoni dalam sebuah keseimbangan dan untuk menuju kepada indonesia yang harmoni yang penuh keseimbangan," kata Jokowi.

Redaktur : Muhammad Hafil
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar