Home >> >>
NU Tidak Layak Diperalat Saat Pilpres
Ahad , 01 Jun 2014, 20:12 WIB
NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan NU netral dalam Pemilu Presiden 2014.

"Sikap PBNU jelas dan tegas, tidak berpolitik praktis. Tak satu pun yang akan mendapat stempel NU," kata Said Aqil dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Ahaf (1/6).

"Kalaupun ada pihak-pihak yang membawa-bawa NU untuk dijadikan komoditas politik, sudah pasti itu tidak lebih dari sekadar klaim," tambah dia.

Ia menegaskan NU sebagai organisasi tidak layak diperalat untuk menjadi sekadar tim sukses.

"Yang didukung NU bukan sekadar kandidat, melainkan proses penyelenggaran pemilihan yang jujur, adil, dan bermartabat," katanya.?

Menurut dia, pemilihan presiden hanya merupakan satu tahap dari rangkaian pembangunan Indonesia, oleh karena itu?jauh lebih penting bagi PBNU untuk mengawal dan mengawasi pemerintahan terpilih.

"Saya akan berdiri di depan dan pasang badan jika presiden dan wakil presiden terpilih nanti tidak bekerja untuk kedaulatan rakyat. Jadi, tidak hanya 9 Juli yang penting, jauh lebih penting adalah hari-hari panjang sesudahnya," kata Said Aqil.

PBNU mengimbau warga NU untuk menggunakan hak pilih secara bertanggung jawab dan tanggung jawab itu terus berlangsung hingga setidaknya lima tahun mendatang. Ia pun mengimbau warga NU untuk memilih pemimpin yang mampu menjadi solusi bagi Indonesia.

"Baik buruknya bangsa ini, ada di tangan kita sendiri," kata Said Aqil.

Pemilu Presiden 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pasangan nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Redaktur : Muhammad Hafil
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar