REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menilai para perwira aktif di tubuh TNI sebaiknya tidak dibawa ke ranah politik praktis. Mantan Danjen Kopassus itu mengaku menghindari langkah untuk membawa TNI aktif menghadapi Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun ini.
"Bahwa mereka mengerti politik, bahwa mereka harus waspada perkembangan politik, ya. Tapi jangan lah diajak ke ranah politik praktis. Itu sikap kami," ujar Prabowo, saat sesi tanya jawab dalam agenda pemaparan visi misi di depan kader Partai Demokrat, Ahad (1/6) di Hotel Sahid, Jakarta Pusat. Prabowo saat itu menjawab pertanyaan Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga yang meminta tanggapan mengenai upaya mengajak TNI aktit ke dunia politik.
Prabowo pun menceritakan bagaimana hubungannya dengan anggota TNI aktif. Eks Pangkostrad itu meminta maap karena sering tidak hadir dalam acara ulang tahun kesatuan yang pernah dia pimpin. Menurut dia, itu merupakan cara untuk menghormati TNI yang masih aktif. "Saya tidak mau, yang aktif hanya punya satu garis komando, garis komando yang sah. Dia tidak boleh ada dua tiga komandan, tidak boleh," ujar dia.
Selain itu, Prabowo juga sempat menghindari permintaan mantan anak buahnya untuk bertemu. Ia mengatakan, itu juga menjadi upaya untuk menjaga netralitas anggota TNI. Ia pun mempunyai pandangan yang sama untuk bisa menghormati anggota Polri aktif. "Jadi saya agak menyesal kalau ada beberapa tokoh eks TNI yang mau menyeret yang aktif ke dalam politik praktis. Saya kira tidak begitu baik seperti itu.
Saya kira kita harus tetap menjaga bahwa TNI dan Polri adalah milik seluruh bangsa, harus diatas politik praktis," kata dia.