REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah terpisah dengan TNI sejak 1999. Korps Bhayangkara ini juga tidak lagi berada di bawah Kementerian Pertahanan dan langsung berada di bawah presiden. Politisi Partai Demokrat Kastorius Sinaga menyebut adanya wacana untuk mereposisi Polri.
Kastorius meminta pendapat mengenai hal itu pada capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, Polri sekarang ini sudah berkembang cukup baik.
"Ada pelajaran dalam bahasa asing itu bisa kita pakai. If it's not broken, why fix it. Kalau sudah berjalan baik kenapa harus kita otak-atik, maksud saya," ujar Prabowo, saat agenda pemaparan visi misi di depan kader Partai Demokrat, Ahad (1/6) di Hotel Sahid, Jakarta Pusat.
Ke depan, Prabowo lebih melihat pada sisi perbaikan. Ia mengatakan, perlunya perbaikan sarana dan prasarana. Mantan Danjen Kopassus itu juga menyoroti kesejahteraan para petugas kepolisian.
Dalam visi misinya, Prabowo tidak menyinggung akan adanya upaya penyatuan kembali Polri dengan TNI atau mereposisi kembali Polri.
Prabowo mengatakan, Polri sudah menunjukkan banyak prestasi. Ia mencontohkan penanganan kasus terorisme. Ia menilai situasi tenang yang tercipta pun tidak terlepas dari peranan Polri.
"Kami tidak ada niat sama sekali atau rencana untuk mengubah sistem yang seperti sekarang ini," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.