Home >> >>
Prabowo Sepakat Bahan Tambang Diolah di Dalam Negeri
Senin , 02 Jun 2014, 09:42 WIB
Pandega/Republika
Prabowo Soebianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto mendukung langkah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pengolahan bahan tambang. Prabowo menilai Indonesia jangan sampai kembali mengekspor bahan tambang mentah.

Menurut Prabowo, kebijakan pemerintahan SBY itu sangat strategis. "Ini strategis karena apa, karena sekian puluh tahun banyak sekali bahan baku kita diekspor sebagai bahan baku. Sekarang ada pemerintah republik kita yang memaksa harus diolah di Indonesia," kata Prabowo, dalam agenda pemaparan visi misi di depan kader Partai Demokrat, Ahad (1/6), di Hotel Sahid, Jakarta Pusat.

Prabowo mengatakan, kebijakan pengolahan bahan tambang mentah di dalam negeri dan penerapan fasilitas smelter bisa membuat negara asing tertentu marah. Namun, Prabowo memberikan dukungan atas kebijakan itu. "Dengan demikian itu meningkatkan nilai tambah, meningkatkan penerimaan negara. Bisa meningkatkan dana kita untuk investasi supaya kita bisa memelihara pertumbuhan yang kita inginkan," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Dalam visi misinya Prabowo-Hatta Rajasa menawarkan adanya reformasi pengelolaan sumber daya alam dan industri dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah. Mulai dari mineral, batu bara, minyak, gas, kehutanan, hingga kelautan. Prabowo menilai kebijakan pemerintahan SBY ada yang sejalan terkait dengan bahan tambang. "Untung sudah ada kebijakan itu. Insya Allah kami tinggal melanjutkan," kata dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar