Home >> >>
JK: Tidak Benar Ada Intel di Masjid
Senin , 02 Jun 2014, 19:45 WIB
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mendukung langkah politisi PDIP Eva Sundari terkait laporan adanya pihak-pihak tertentu yang melakukan kampanye di masjid.

"Saya dengar masalah itu. Tapi faktanya bukan begitu. Yang dikatakan Eva Sundari bahwa ada laporan dari jamaah masjid di Jakarta Timur tentang ada yang memakai masjid untuk kampanye hitam. Silakan menyampaikan atau melaporkan ke pengurus masjid. Ya kan kalau begitu bagus," kata Ketum PP DMI Jusuf Kalla, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (2/6).

JK menegaskan selaku Ketua DMI  dirinya saja tak berani bicara yang melanggar hukum di masjid. Jadi diminta agar jamaah masjid yang mendengarnya, supaya menyampaikan ke pengurus masjid bahwa itu keliru.

JK menjelaskan yang terjadi bukan mau menginteli masjid-masjid sebagaimana diberitakan sepertinya telah digunakan untuk memojokkan PDIP dan diopinikan seolah-olah PDIP mau menginteli masjid. "Tak benar ada intel-intelan masjid. Kalau itu ada, saya yang pertama marah," kata JK.

JK menegaskan dirinya selaku Ketum PP Dewan Masjid Indonesia tidak pernah menginstruksikan apapun, apalagi jika diisukan menginteli masjid. Menurut pria asli Makassar ini sesuai UU area masjid harus steril dari kampanye. Karena itu, ia hanya mengingatkan para jamaah agar melaporkan siapa saja yang melakukan pelanggaran UU.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar