REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menghadiri Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional I Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Senin (2/6), di Hotel Sahid, Jakarta Pusat.
Saat memberikan pemaparan visi misi, Prabowo menegaskan peran penting guru dan pendidikan dalam pembangunan bangsa ke depan.
Prabowo mengatakan, tidak ada pemimpin yang berhasil tanpa adanya guru-guru yang baik. "Karena itulah fokus perencanaan kita. Di mana yang saya lihat harus memikirkan bagaimana kita memperbaiki sistem pendidikan kita," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Menurut Prabowo, pendidikan merupakan kunci untuk mencapai cita-cita pembangunan. Ia mengatakan, untuk memperbaiki dan mengembangkan pendidikan ini membutuhkan investasi. Termasuk untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam dunia pendidikan.
"Kalau mau memperbaiki gaji guru, tunjangan, kualitas hidup guru, ujung-ujungnya suka tidak suka harus bicara tentang uang," kata dia.
Prabowo mengatakan, mengembangkan sektor pendidikan dan meningkatkan kualitas kesejahteraan guru membutuhkan biaya. Karena itu, menurut dia, negara membutuhkan sumber daya keuangan itu. Namun, Prabowo selama ini masih melihat adanya masalah.
"Ada satu persoalan besar bangsa yang elite Indonesia agak lengah dalam beberapa puluh tahun ini. Kita mengerti bahwa kita kaya, tapi kurang mengerti kekayaan kita bocor," kata dia.
Berkaca pada neraca devisa ekspor dan impor pada periode 1997-2011, Prabowo mencontohkan, Indonesia mendapatkan keuntungan rata-rata 20 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun. Sehingga dalam 15 tahun, menurut dia, total keuntungan itu mencapai 375 miliar dolar AS.
"Tapi cek BI hari ini, cadangan kita adalah 100 miliar dolar. Berarti yang bocor 275 miliar dolar, hampir tiga perempat kekayaan kita," kata dia.
Prabowo mengatakan ada kebocoran Rp 1000 triliun kekayaan negara. Inilah, menurut dia, yang harus dicegah ke depan. Prabowo bertekad membangun pemerintahan yang kuat yang dapat mengurangi kebocoran-kebocoran anggaran itu.
Prabowo pun menjelaskan bagaimana potensi Indonesia untuk dapat menambah sumber pendapatan negara. "Kenapa saya jelaskan ini pada guru. Karena dari sinilah saudara-saudara bisa mendapat bayaran. Bagaimana bisa pada ujungnya memperbaiki sektor pendidikan, memperbaiki gaji pegawai negeri," kata dia.
Menurut Prabowo, guru menjadi unsur strategis dalam kehidupan bangsa yang merdeka. Guru juga yang menjadi ujung tombak dalam pendidikan.
Ia mengatakan, pendidikan ini yang kemudian menjadi modal negara untuk bisa berhasil dan makmur. "Keyakinan, tekad saya, dan tim saya bahwa pendidikan adalah kunci pembangunan bangsa dan negara," ujar dia.
Pada Senin ini, Prabow juga sempat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional II Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP). Dalam acara tersebut, mantan Danjen Kopassus itu membagi pemikirannya mengenai masyarakat hukum dan posisi kepolisian ke depan.
"Kami bertekad memperkuat kepolisian, semua lembaga penegak hukum, dan memperbaiki kualitas hidup supaya mereka kuat, semangat bekerja dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Prabowo mengatakan, kepolisian berperan dalam menciptakan keamanan. Ia bertekad untuk membuat kepolisian semakin kuat, profesional, dan handal.
Dengan kepolisian yang hebat, ia mengatakan, situasi keamanan negara akan lebih cepat tercapai. Ketika negara aman, ia mengatakan, maka akan mendorong perekonomian yang baik. "Kalau ekonomi baik, rakyat sejahtera," ujar dia
