Capres dari Koalisi Merah Putih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Cawapres Hatta Rajasa (kanan) berbincang dengan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan (kiri) serta pengurus partai ketika melakukan dialog dengan Partai Demokrat di Jakarta, Ahad
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teka-teki arah politik Partai Demokrat tersibak sudah. Setelah pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta memaparkan visi misinya di hadapan kader Demokrat di Hotel Sahid Jaya, Jakarta (1/6), Partai Demokrat langsung mengintruksikan seluruh pimpinan DPD mendukung pasangan tersebut.
"Kalau saya lihat pada Ahad kemarin, dari paparan yang diberikan Prabowo, kader dan pengurus Demokrat seluruh Indonesia terkesan. Ada jaminan melanjutkan program SBY selama 10 tahun," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan, di Jakarta, Senin (2/6).
Menurutnya, keputusan para kader Demokrat mendukung pasangan Prabowo-Hatta bersifat alamiah. Pasalnya, hanya Prabowo yang menjamin program pemerintahan SBY tetap berlanjut.
Selain itu, Prabowo juga dinilai punya itikad baik menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat. “Jadi, itu alamiah saja. Karena yang mau memaparkan visi misi itu hanya Prabowo-Hatta, sedangkan timses Jokowi tidak memperlihatkan keinginan yang sama," tegasnya.
Pengamat politik Jarinusa Research and Consulting, Deni Lesmana, mengatakan, dukungan Partai Demokrat ke Prabowo-Hatta tidaklah mengejutkan. Sebab menurutnya, selama ini Prabowo-Hatta punya kedekatan emosional serta memiliki kesamaan pandangan dengan Partai Demokrat. “Prabowo-Hatta dikenal dekat dengan SBY juga petinggi lainnya. Pandangannya juga tidak jauh beda,” ujarnya.
Justru bagi Deni, akan terlihat aneh jika SBY dan Partai Demokrat tak mendukung pasangan tersebut. Apalagi, lanjutnya, Partai Demokrat hingga kini seolah masih berhadap-hadapan dengan PDI Perjuangan selaku partai pengusung Jokowi-JK. “PDIP dan Demokrat cenderung tidak satu arah. Tak ada jaminan Jokowi-JK lanjutkan program SBY,” terang Deni.