REPUBLIKA.CO.ID, NATAR -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, berkomitmen untuk melanjutkan sejumlah program yang digagas pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satu program yang akan diteruskan oleh Prabowo-Hatta jika terpilih sebagai pemenang Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014 adalah program beras untuk keluarga miskin (raskin).
"Saya berpandangan bahwa raskin harus diberikan kepada masyarakat kita yang tidak mampu," ujar Hatta kepada wartawan saat ditemui di Ruang VVIP, Bandar Udara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, Senin (2/6) malam. Namun demikian, Hatta menyebut masukan-masukan yang telah disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap raskin akan dipertimbangkan dengan serius.
"Untuk perbaikan ke depan. Salah satunya adalah kualitas beras. Itu termasuk salah satu masukan dari BPK maupun KPK," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional tersebut. Selain perihal kualitas beras, sebagai catatan, audit BPK maupun KPK menunjukkan penyaluran raskin hingga pada tingkatan terbawah, kerap kali tidak tepat sasaran. Keluarga yang seharusnya tidak menerima, justru menerima. Begitu pun sebaliknya.
Sedangkan untuk program bantuan langsung tunai (BLT) yang kini bermetamorfosa menjadi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Hatta memastikan akan diberikan dengan catatan. Yakni fungsinya hanya sebagai jaring pengaman sosial apabila terjadi shock sebagai imbas sebuah kebijakan. Ambil contoh, pemberian BLSM ketika harga BBM dinaikkan tahun lalu. "Apabila terjadi sesuatu sehingga (BLT) perlu digunakan, maka digunakan," ujar Hatta.