Home >> >>
'Jangan Nodai Pilpres dengan Kampanye Hitam'
Rabu , 04 Jun 2014, 01:19 WIB
Antara
Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) berbincang dengan Waketum Partai Golkar Theo L Sambuaga usai pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Ahad (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Theo Sambuaga, mengapresiasi sikap yang ditunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pada acara Deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6) malam. 

Menurut Theo, kedua capres menunjukkan komitmen kuat untuk tunduk kepada keputusan rakyat jika terpilih maupun tidak terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014.

"Kalau dilihat dari sini bahwa mereka para calon pemimpin yang memiliki komitmen kuat.  Dan sekarang, kita buktikan selama masa kampanye," ujar Theo kepada wartawan saat ditemui seusai menghadiri acara. 

Theo menjelaskan, pilpres merupakan suatu proses demokrasi yang terus menerus harus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya.  Sebab, proses ini akan menghasilkan pemerintahan yang betul-betul memperoleh dukungan dari masyarakat.  Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengutarakan harapannya.

"Proses ini jangan dinodai oleh kampanye hitam karena itu kampanye yang bersifat fitnah, mengeksploitasi unsur-unsur SARA.  Betul-betul itu tidak boleh terjadi," kata Theo.  Kemudian, ujar mantan menteri tenaga kerja tersebut, proses demokrasi ini harus mampu mencerdaskan bangsa. 

"Sehingga kalau pemilu itu berjalan berintegritas dan damai sebagaimana harapan kita semua sekarang, maka siapa pun yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, akan mendapat dukungan dari seluruh rakyat," ujar Theo.

[removed][removed]
Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Muhammad Iqbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar