Home >> >>
Kemenparekraf Revisi Kurikulum Perguruan Tinggi Pariwisata
Rabu , 04 Jun 2014, 12:24 WIB
n4nk.blogspot.com
Pantai Senggigi, Lombok, salah satu andalan pariwisata NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merevisi kurikulum untuk empat perguruan tinggi pariwisata dibawah naungan kementerian tersebut agar sesuai dengan kebutuhan zaman.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Parekraf, Wahyono, di Makassar, Rabu (4/6), mengatakan revisi kurikulum itu dilakukan dalam empat kali workshop, termasuk di Makassar.

"Itu merupakan workshop putaran terakhir dari rangkaian workshop yang telah dilaksanakan di Bali, Medan, dan Bandung. Workshop di Makassar berlangsung dari 3 Juni hingga 5 Juni 2015," katanya.

Ia menjelaskan workshop itu diikuti 45 dosen dari keempat perguruan tinggi pariwisata milik Kemenparekraf yakni STP Bandung, STP Bali, AKPAR Medan, dan Akpar Makassar.

"Proses revisi kurikulum yang dilakukan dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi serta Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang menjadi acuan untuk pembangunan sumber daya manusia dan tenaga kerja Indonesia," ujar Wahyono.

Dia menambahkan tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah agar kurikulum perguruan tinggi pariwisata yang berada dibawah naungan Kemenparekraf sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata.

Sementara itu Kepala Pusat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Muh. Ricky Fauziyani, berharap revisi kurikulum untuk keempat UPT Perguruan Tinggi Pariwisata itu nantinya dapat menghasilkan serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten.

"Untuk sektor pariwisata di ASEAN, leadernya adalah Indonesia, alangkah ironisnya kalo kita 'chairman' justru kita terbelakang, apalagi kita mengharapkan SDM Pariwisata harus siap menghadapi pemberlakuan kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015," katanya.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar