Home >> >>
Pertarungan Sengit Pilpres hanya di Tujuh Provinsi
Rabu , 04 Jun 2014, 14:46 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Deklarasi kampanye damai pilpres

REPUBLIKA.CO.ID, RAWAMANGUN - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2014 adalah pasangan yang menguasai tujuh provinsi. Karena provinsi tersebut merupakan provinsi strategis yang menguasai sebagian besar suara pemilih. 

Ketujuh provinsi tersebut ialah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Provinsi strategis ini akan menjadi the real battle field bagi pasangan yang akan bertarung di pemilu nanti. "Populasi di tujuh provinsi ini merupakan 70% dari total pemilih nasional. Siapapun yang menguasainya akan memenangkan pilpres 2014," kata Peneliti LSI Rully Akbar, Rabu (4/6). 

Menurut Rully, dari hasil survei yang dilakukan awal Mei 2014 ini, pasangan Prabowo - Hatta unggul di dua wilayah strategis tersebut, yaitu Banten dan DKI Jakarta. 

Sementara pasangan Jokowi - JK menguasai lima wilayah sisanya. "Jokowi - JK sementara unggul di Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan," kata Rully di Gedung LSI, Rawamangun, Jakarta Timur. 

Menurut hasil survei, di Jawa Barat, pasangan Jokowi - JK memperoleh dukungan sebanyak 39.06 % sementara Prabowo - Hatta hanya memperoleh 29.96%.  

Sedangkan di DKI jakarta pasangan Prabowo - Hatta sementara unggul karena memperoleh dukungan 35.0 %, lebih besar dibanding Jokowi - JK yang mendapat 30.66% dukungan. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : c81
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar