REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Protes masyarakat kini mengarah kepada Bupati Sleman Sri Purnomo yang dikabarkan akan menjadi bagian dari tim sukses (timses) pasangan capres/awapres Prabowo-Hatta. Sedangkan wakilnya, Yuni Satia Rahayu, menyatakan mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Sikap keduanya menuai protes paguyuban dukuh se-Yogyakarta, Semar Sembaga. Bagi mereka, jika bupati dan wakil bupati (wabup) menjadi timses capres, bisa membuat pelayanan pada masyarakat terganggu.
"Apalagi kalau bupati dan wakil mendukung capres dari kubu yang berbeda, ini akan membuat masyarakat tidak nyaman," ujar Ketua Paguyuban Dukuh Semar Sembaga, Sukiman, saat koordinasi pelaksanaan pilpres paguyuban dukuh di Sidoarum, Godean, Sleman, Rabu (4/6).
Paguyuban dukuh menyatakan mereka akan netral selama pilpres 2014. Mereka akan tetap melayani masyarakat dari kubu manapun. "Kami akan melayani dengan adil," tegas Sukiman.
Menurut dia, tim sukses untuk capres seharusnya anggota parpol yang tidak menjadi kepala daerah. Karena itu parpol diminta untuk segera menunjuk ketua timses dari anggotanya.
Namun, Bupati Sri Purnomo dan Wabup Yuni belum dapat dikonfirmasi mengenai permintaan dukuh agar bersifat netral selama pilpres.