Sejumlah simpatisan pendukung Prabowo-Hatta melakukan aksi mengecat rambut menjadi warna putih dalam acara deklarasi Komite Independent Pemenangan Prabowo-Hatta (KIPRAH), Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai strategi pemenangan mulai masif dijalankan tim pemenangan capres-cawapres. Tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, relawan harus turun ke kantong massa kubu lawan dalam waktu 30 hari ke depan.
"Sekarang sudah saatnya kita garap kubu lawan," ujar tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta, Kivlan Zein dalam pengarahan kepada 400 relawan di posko di pemenangan di Mampang, Jakarta, Rabu (4/6).
Ia meyakini, semua elemen pendukung Prabowo-Hatta sudah bersinergi dengan satu strategi. Bahkan, sudah menyiapkanvisi misi yang sama.
Dengan latar belakang yang beda, ia mengintruksikan para relawan untu menggarap jaringan yang tidak hanya massa pasti. Namun juga, merebut suara massa mengambang dan massa cair kubu lawan.
Kivlan berharap identifikasi sudah selesai di akar rumput. Sehingga, teman yang satu pandangan bisa dijaga. Serta, massa mengambang dan lawan terus didekati.
"Kita berharap semua elemen relawan yang tergabung di luar mesin partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta seperti jaring yang menyaring dukungan yang tidak tersaring dari mesin partai," ujarnya.
Sehingga, katanya, semua celah masyarakat bisa terjaring dan melengkapi.
Dari pengalamannya mengunjungi masyarakat, ia yakin Prabowo-Hatta bisa menang dengan prosentase 60-40 persen. Walau saat ini ada yang bilang masih ada swing voters sekitar 35 persen. Wilayah yang akan jadi perebutan kritis dua kubu antara lain Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun, Kivlan yakin kalau Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten akan berhasil direbut. Malah, untuk wilayah Sumatera diyakini sudah disapu bersih oleh Hatta.
"Untuk Kalimantan dan Sulawesi tipis, dan Indonesia Timur tidak semua basis Pak JK. Tapi Gubernur, Walikota dan Bupati sebagian besar dari parpol pendukung Prabowo-Hatta," ungkapnya.